Kamis, 22 Desember 2011

Askep Kardiomiopati Kongestif; Dilated Cardiomyopathy

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
KARDIOMIOPATI KONGESTIF (DILATED CARDIOMYOPATHY)



A. PENGERTIAN
Kardiomiopati adalah penyakit yang mengenai miokardium seara primer dan bukan sebagai akibat dari hipertensi, kelainan kongenital, katub, koroner, arterial dan perikardial (Lili Imudiarti Rilantono, dkk, 2001, hal 249).
Cardiomiopati kongestif disebut juga dengan nama Dilated Cardiomyopathy (A.H Markum, dkk, hal 615). Bentuk kardiomiopati ini digolongkan berdasarkan patologi, fisiologi dan tanda klinisnya. Penyakit ini ditandai dengan adanya dilatasi atau pembesaran rongga ventrikel bersama dengan adanya penipisan dinding otot, pembesaran atrium kiri dan stasis darah dalam ventrikel. (Susanne, C Smelzer, 2002, hal 833)

B. ETIOLOGI
Laporan Gugus Tugas WHO/ISFC tentang defisiensi dan klasifikasi kardiomiopati tahun 1980, berdasarkan etiologinya digolongkan menjadi 2 macam yaitu:
1. Tipe primer: terdiri dari penyakit otot yang tidak diketahui penyebabnya.
a. Idiopatik
b. Familial
2. Tipe sekunder : terdiri dari penyakit otot jantung dengan sebab yang diketahui atau berhubungan dengan penyakit yang mengenai sisitem organ lain.
a. Infektif
Miokarditis virus
Miokarditis bakteri
Miokarditis jamur
Miokarditis protozoa
Miokarditis metazoa
b. Metabolik
c. Penyakit familial
Penyakit glikogen
Mukopolisakaridosis
d. Defisiensi
Elektrolit
Nutrisi
e. Kelainan jaringan ikat
Lupus eritematosis sistemik
Poliartritis nodusa
Arthritis reumatoid
Skleroderma
Dermatomiositis
f. Infiltrasi dan granuloma
Amiloidosis
Sarkoidosis
Keganasan
Hematokromatosis
g. Neuromuskular
Distrofi otot
Distrofi miotonik
Ataksia friedriech
Penyakit refsom
h. Reaksi toksik dan sensitifitas
Alkohol
Radiasi
Obat
i. Penyakit jantung peripartum
Kehamilan multipara
Usia lebih 30 tahun
(Lili Imudiarti Rilantono, dkk, 2001, hal 249).

C. PATHWAYS



D. MANIFESTASI KLINIK
Sesak napas
Lemah
Orthopnea
Dyspnea paroksimal nocturnal
Edema perifer
Palpitasi
Nyeri dada ( yang tidak khas bisa timbul)
Angina pectoris ( jika penyakit korner menyertainya)
(Lili Imudiarti Rilantono, dkk, 2001, hal 251)

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Rontgen
Menunjukkan pembesaran jantung sedang-besar
Hipertensi vena pulmonalis
2. EKG : menunjukkan kelainan ST-T
3. Ekokardiogram : berkesan dilatasi dan disfungsi ventrikel kiri
4. Radionuklir : menunjukkan dilatasi dan disfungsi ventrikel kiri ( RVG = ; ventrikulogram radionuklid ; TI = thaliun 201)
5. Kateterisasi jantung
Dilatasi dan disfungsi ventrikel kiri dan kanan
Curah jantung menurun
6. Angiografi : berkesan ventrikel kiri hipokinetik difus serta dilatasi, sering disertai dengan regurgitasi mitral
7. Biopsi Endomiokard transvenus
Digunakan pada kondisi seperti infiltrasi miokard oleh amiloid
Berkesan inflamasi sel bundar miokardium
(Lili Imudiarti Rilantono, dkk, 2001, hal 250-251)

F. PENATALAKSANAAN
1. Tirah baring (terutama untuk penyebab yang tidak diketahui)
2. Menghindari aktivitas jasmani yang berat
3. Medikamentosa:
Anti koagulan untuk embolisasi sistemik
Kardiotonika seperti: amrinaon dan milrinon untuk menambah perbaikan klinik
Kortikosteroid untuk antiinflamasi
Antiaritmia untuk aritmia yang serius atau simtomatis.
4. Tranplantasi jantung, harus dipertimbangkan dan dilakukan bila tidak ada kontra indikasi terhadap prosedur tersebut
(Lili Imudiarti Rilantono, dkk, 2001, hal 251)

G. KOMPLIKASI
Gagal jantung

(Susanne, C Smelzer, 2002, hal 835)

H. FOKUS PENGKAJIAN

WAWANCARA
1. Keluhan utama (chief complaint)  alasan datang
2. Keluhan dan keterangan tambahan (present illness)
3. Riwayat penyakit dahulu
4. Riwayat keluarga
5. Riwayat sosio ekonomi

PEMERIKSAAN FISIK

KU: usia, kesadaran dan keadaan emosi kenyamanan, distress, sikap dan tingkah laku klien.
Tanda- tanda vital
1. Pernafasan
frekuensi: bradipnea?, takipnea?
Keteraturan: reguler?, irreguler?
(cheyne stoke, asmatik?)
amplitudo
2. Nadi
frekuensi
regularitas
amplitudo: besarnya isi sekuncup
bentuk/ contour
isi (volume)
perabaan arteri keadaan dinding arteri
Pada tingkat lanjut tekanan nadi kecil
3. Tekanan darah
nilai normal bergantung: umur, jenis kelamin
Nilai rata- rata sistolik: 110-140 mmHg
Diastolik: 80-90 mmHg
4. Suhu badan
Metabolisme menurun, suhu menurun

Head to toe examination
1. Kepala
2. Mata: konjungtiva: anemia?
sklera, ikterus?
3. Mulut: tanda infeksi?
4. Kuping
5. Muka; ekspresi, anemia?
6. Leher: KGB? Tekanan vena jugularis externa meningkat
7. Dada: deformitas?gerakan dada?
8. Pemerikasaan perut: asites?perabaan hati dan limpa?
9. Ekstremitas
Lengan- tangan:refleks. Warna dan tekstur kulit, edema, clubbing
bandingkan arteri radialis kiri dan kanan




Pemeriksaan Khusus Jantung
1. Inspeksi
Mid Sternal line
Mid clavikular line
Anterior aksilar line
Para sternal line
2. Palpasi Jantung
Pulsasi ventrikel kiri
Pulsasi ventrikel kanan
Getar jantung
Didapatkan adanya berbagai tingkat pembesaran jantung.
3. Auskultasi
Biasanya terdengar bunyi jantung ketiga dan keempat . Juga dapat timbul bising diastolik.


Photobucket